BUDIDAYA
IKAN LELE SANGKURIANG
DI
KOLAM TERPAL
Disusun Oleh: Mahdawi
A.
PENDAHULUAN
Lele merupakan jenis
ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di
Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang
(Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan
Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele
atau lindi (Jawa Tengah).dan di (Sumatra) dikenal lele sangkuryang
Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali
(Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura
magura (Srilangka), catretrang (Jepang). Dalam bahasa Inggris
disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.
Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin.
Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah
yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari
makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung
di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang
sudah di Budidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia.. Budidaya lele
berkembang pesat dikarenakan :
1)
dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan menggunakan
kolam terpal
2)
teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3)
pemasarannya relatif mudah
4)
modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Dalam Budidaya ikan lele di kolam terpal yang perlu
diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pengeluaran air. Usaha budidaya
ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan, maka saya dan temen saya akan
mencoba membudidayakan ikan lele di kolam terpal.
Harga ikan yang relative stabil dan sudah ada agen yang mau
mengambil jadi dalam pemasaran tidak ada kendala. membuat saya berkeinginan
untuk berwira usaha dan mendapatkan keuntungan dari usaha budidaya ikan lele
tersebut.
B. KEUNTUNGAN BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM
TERPAL
- Tidak membutuhkan lahan besar dan dapat disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki, sehingga di perkarangan rumah pun kita dapat membudidayakannya.
- Biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil.
- Tidak terpengaruh oleh kondisi tanah, beberapa daerah mungkin mengandung tanah yang sudah terkontaminasi dengan zat kimia dan tidak steril dari hama.
- Mudah dalam pengeringan dan mengganti air agar tetap bersih.
- Lebih fleksibel dan dapat dipindahkan jika diperlukan
- Mudah dalam mendeteksi hama penyakit.
- Mudah dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan lele
- Pada saat panen akan lebih mudah dan sangat praktis
C. FAKTOR PENYEBAB GAGALNYA USAHA LELE
- Hama yang ada dikolam. Hama ini dapat berupa bakteri yang mengganggu bagi lele. Selain itu, hama ini dapat berupa kucing atau binatang lain yang anda biarkan berada di sekitar kolam.
- Terburu buru adalah salah satu faktor kegagalan budidaya ikan lele. Ingin mendapatkan hasil yang cepat dengan memberi makan sebanyak-banyaknya justru berbahaya bagi lele.
- Tidak memisahkan ukuran lele yang besar dan kecil.
- Air tidak pernah di tambahkan atau diganti jika telah kering.
- Kurang matangnya informasi bagaimana cara budidaya yang benar
D. JENIS BUDIDAYA IKAN LELE
·
Ternak
lele untuk pembibitan. Tujuan ternak ini adalah untuk membudidayakan lele untuk
dijual lagi ke peternak lainnya. Untuk budidaya bibit lele memang cukup
menguntungkan, karena waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Ukuran lele 2-3
cm dapat diperoleh dalam waktu 1 bulan, dan ukuran sedang 5-7 cm dapat
diperoleh dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
·
Ternak
Lele untuk konsumsi. Lele yang dibudidaya untuk di konsumsi, artinya budidaya
dilakukan sampai lele berukuran besar atau proporsional untuk di konsumsi.
Jika anda ingin berternak lele untuk di konsumsi, ada baiknya memilih jenis
lele yang ukurannya sudah cukup sedang 6-7 cm agar mudah dan cepat
dikembangbiakkan. Biasanya lele ukuran ini dapat dikembangbiakkan dan siap
konsumsi pada usia 3-4 bulan.
E. TAHAPAN BUDIDAYA IKAN LELE
Jika kolam terpal telah
disiapkan, maka tahapan budidaya lele selanjutnya adalah proses memberikan air
di kolam tersebut. Selain itu juga ada beberapa tahap untuk memilih bibit lele
yang baik.
Berbeda dengan ikan lainnya, lele tidak
membutuhkan air yang bening atau bersih untuk hidup. Faktanya adalah lele
membutuhkan mikroorganisme yang berasal dari kotoran untuk cepat tumbuh. Ikan
lele membutuhkan PH air yang sesuai dengan kebutuhan dirinya, untuk mendapatkan
PH ini kita bisa menggunakan kotoran kambing. Masukkan kotoran kambing tersebut
pada kolam biarkan 2-5 hari agar mikroorganisme dapat tumbuh. Selain itu juga
untuk membuang zat kimia yang ada diterpal.
2.
Air dan Kolam
Faktor air bagi lele memang cukup
penting, pastikan air dalam kolam tersebut tidak terlalu kotor dan sesuai
dengan kadar yang telah ditentukan. Tingkat PH dan keasaman air harus dijaga
agar lele dapat tumbuh secara sempurna.
3.
Pemilihan Bibit Lele
Pemilihan
bibit sangat penting, terutama bagi anda yang ingin budidaya lele untuk dijual
kembali ke petani lain.
Lele jantan mempunyai tanda :
- Tulang kepala lele berbentuk agak pipih
- Warna kulit lele terlihat lebih hitam
- Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- Alat kelaminnya berbentuk runcing.
Lele Betina mempunyai tanda:
- Tulang kepala lele betina berbentuk cembung
- Warna badan lebih cerah
- Perut mengembang lebih besar daripada punggung
- Alat kelamin berbentuk bulat
4.
Pemberian Pakan Lele
Lele sebaiknya diberi makan 3 kali
sehari yaitu jam 7 pagi, 4 sore, dan 10 malam, pakan lele dapat berupa kotoran
burung atau pelet ikan. Selain itu ada banyak lagi makan alami untuk lele seperti
bekicot, belalang, ulat, atau nasi.
5.
Pemeliharaan Lele
Jangan biarkan kolam tempat budidaya
lele kena sinar matahari langsung, pastikan anda memberikan atap di atasnya.
Alternatif lain adalah memberikan enceng gondok di atas air di kolam tersebut.
Pastikan anda rutin memeriksa kondisi air dengan mengganti atau menambahkan air
jika telah susut.
F.
ANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI
KOLAM TERPAL
A.
Gambaran Lingkungan Usaha
Ikan lelel merupakan komoditi
ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar,kebutuhan akan ikan lelel
untuk dikonsumsi sebagi penghasil protein yang di perlukan untuk
kebutuhan tubuh kita dengan berbagi macam olahan, contohnya di buat sebagi
pecel lelel,lele bakar, lelel goreng dan aneka masakan ikan lelel lainya.
B.
Aspek Produksi
Penyiapan sarana dan peralatan Jenis kolam yang saya
gunakan adalah kolam terpal sehingga dalam penyiapan sarana dan perlatan yang
di gunkan tidak banyak biaya.
C. Aspek Pemasaran
Dalam pemasaran saya tidak perlu susah payah untuk menjual, karena banyak pedagang atau penampung ikan lele untuk di jadikan pecel lele yang siap membeli ikan lele tersebut.
D. Aspek Organisasi
Pembudidayaan ikan lele ini dapat menyerap banyak sekali tenaga kerja, sehingga aspek organisasi disini secara tidak langsung dapat terpenuhi. Seseorang dapat bekerjasama dan berorganisasi dengan orang lain untuk membudidayakan ikan lele ini dengan sistem bagi modal danbagihasil.
E. Analisis
SWOT
Sebelum kita memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses. Yaitu dengan melakukan analisis sebagai berikut:
1. Straight (kekuatan)
Sebelum kita memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses. Yaitu dengan melakukan analisis sebagai berikut:
1. Straight (kekuatan)
a.
Dengan budi baya ikan lele ini tidak terlalu memerlukan modal yang besar.
b.
Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti ikan yang lainya.
c.
Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari mahalnya harga
lele di pasar.
d.
Masih impornya perikanan lele dari luar kota
2. Weaknes (kelemahan)
a. Tidak bisa membudidayakan produksi ikan lele dalam skala besar Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bisa membudidayakan ikan lele dengan menggunakan kolam dari terpal
3. Opportunities (peluang)
a. Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha perikanan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.
b. Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat yang hanya kurang lebih 3 bulan.
c.
Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena berarti lele masih
mudah dalam pemasaran.
4. Threat (ancaman)
a. Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan tidak tahan dengan cuaca yang tidak setabil.
b. Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air jangan sampai kurang dari 70cm karena itu akan menghambat pertumbuhan ikan.
F. Permodalan
Biaya awal atau modal untuk mendirikan usaha ini, jumlah modal sebelum mendirikan usaha adalah Rp.3.000.000 juta.
G. Biaya Tetap
Untuk biaya tetap adalah sebagai berikut:
1. Paku = Rp. 10.000,-
2. Bambu 1 Rp 5000 @ 16 batang = Rp. 80.000,-
3. Terpal 4x6 m = Rp. 150.000,-
4. Jarring = Rp. 30.000,-
5.
Palu 1 buah
= Rp. 15.000,-
6.
Pembuatan kolam terpal 2 orang 2 hari
= Rp. 200.000,-
7.
Gergaji 1 buah
= Rp. 35.000,-
8.
Golok 1buah
= Rp.
30.000,-
9.
Bibit ikan 1 Rp100 @4000 ekor
= Rp. 400.000,-
10.
Bak 1 Rp 25.000 @ 4 buah
=Rp. 100.000,-
11.
Ember 1 Rp 5.000@ 2 buah
=Rp. 10.000,-
12.
Pembuatan pagar kolam 2 orang x 3 hari
=Rp. 300.000,-+
Jumlah = Rp1.360.000,-
H. Biaya Variable
1. Air 1 bulan = Rp. 116.000,-
2. Pakan ikan 1 karung Rp.235.000x3bln = Rp. 705.000,-
3. Listrik = Rp. 75.000,-
4.
Transportasi
=
Rp. 100.000,-+
Jumlah = Rp. 996.000,-
Jumlah = Rp. 996.000,-
I.
biaya tetap + biaya variabel 1 kali produksi
Rp.1.360.000+Rp.996.000 = Rp.2.356.000
J. Biaya Tak Terduga
= Modal – ( biaya tetap + biaya variable)
= Rp. 3.000.000 – (Rp. 1.360.000 + Rp. 996.000)
= Rp. 3.000.000 – Rp.2.356.000,-
J. Biaya Tak Terduga
= Modal – ( biaya tetap + biaya variable)
= Rp. 3.000.000 – (Rp. 1.360.000 + Rp. 996.000)
= Rp. 3.000.000 – Rp.2.356.000,-
=Rp.644.000,-
G.
ANALISIS KEUANGAN
A.
Persentase ikan yang hidup 95% persentase ikan dari 4000 ekor
4000
x 95 : 100 =3800 ekor
Jadi
Persentase ikan yang hidup 3800 ekor
B.
Penentuan Harga dan penerimaan
Setip 1 kg
ikan berisi 8 ikan lele jadi 3800 ekor/8 ekor =475kg
Hara jual = 475 x 14.000 = Rp. 6.650.000,-
Hara jual = 475 x 14.000 = Rp. 6.650.000,-
C.
Pengeluaran 1 kali produksi
Biaya
tetap + biaya variabel
Rp.1.360.000+Rp.996.000
= Rp.2.356.000
D. Keuntungan dari hasil penjualan sekali produksi/ 3 bulan
Penerimaan
– Pengeluaran
Rp.
6.650.000 – Rp.2.356.000= Rp. 4.294.000
Dengan
demikian selama 3 bulan saya dapat memperoleh keuntungan sebesar
Rp.
4.294.000 (empat juta dua ratus sembilan
puluh empat ribu rupiah)
E. Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam 1 tahun = Rp. 6.650.000, x 4 =Rp26.000.000,-
Laba bersih yang didapat selama 1 tahun adalah
pendapatan panen/th – (( biaya variabelx4) + biaya tetap )
=Rp. Rp26.000.000,– ( Rp.996.000 x 4 ) + Rp. 1.360.000)
=Rp. Rp26.000.000– ( Rp.3.984.000 + Rp. 1.360.000)
=Rp. Rp26.000.000 – Rp. 5.343.000 = Rp. 20.657.000,-
Jadi pendapatan/keuntungan 1 tahun setelah modal kembali adalah Rp. 20.657.000,-
F.
B/C (BENEFIT AND CoST RATIO)
Apabila melihat perhitungan di atas, maka menunjukan
keuntungan dari hasil pemasaran ikan lele 1 kali produksi dengan B/C ratio
sebesar
Rp. 6.650.000/Rp.2.356.000
=2,8
Usaha layak di jalankan
H.
PENUTUP
Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang
menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset
yang besar. Perawatan ikan lele ini pun juga tidak terlalu sulit dan tidak
memakan banyak biaya, Dari perkiraan yang saya lakukan pada sub bab perencanaan
keuangan di bab sebelumnya menunjukkan bahwa dalam satu kolam ikan saja saya
akan mendapatkan laba Rp. 20.657.000,- bagaimana bila usaha ikan lele
ini sudah dijalankan dalam jumlah yang lebih besar, tentu keuntungan yang
didapat juga akan jauh lebih besar.
Bagi pembaca yang ingin membudidayakan ikan lele, saran saya yang pertama harus dipertimbangkan adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi yang sejuk dan tidak kering/panas. Ikan lele cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila dibudi dayakan di lokasi yang panas ikan akan mati dan mudah terserang penyakit.
Bagi pembaca yang ingin membudidayakan ikan lele, saran saya yang pertama harus dipertimbangkan adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi yang sejuk dan tidak kering/panas. Ikan lele cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila dibudi dayakan di lokasi yang panas ikan akan mati dan mudah terserang penyakit.
memang perlu perencanaan matang bisnis lele
ReplyDeletenice to read, but it's better if you also want to play at our house here Prediksi Syair Togel
ReplyDelete