DAFTAR ISI
BAB
I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 1
BAB
II. PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Asal Permintaan Input........................................................................... 2
1.
Penentuan
Harga Input.............................................................. 2
2.
Pendekatan
Marginal Mashlahah dan Efficiency Inensity........ 2
3.
Hubungan
Antara Harga Input dan Permintaan Input.............. 3
B. Penawaran Input.................................................................................... 3
1.
Pendangan
Islam Tentang Input dan Kerja............................... 3
2.
Fungsi
Penawaran Input............................................................ 3
3.
Batas
Penawaran Tenaga Kerja.................................................. 4
C. Penentuan Harga Imput Non Manusia..................................................
5
1.
Input
Modal............................................................................... 5
2.
Sekilas
Tentang Riba.................................................................. 5
3.
Bentuk
Kemitraan Usaha........................................................... 5
BAB
III. PENUTUP........................................................................................ 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Input atau faktor produksi sering di
definisikan sebagai setiap hal yang diperklukan secara teknis untuk memproduksi suatu
barang atau jasa. Input ini bisa meliputi bahan pokok (raw material). Peralata
gedung, tenega kerja, dan semacam nya, yang secara garis besar dikategorikan
menjadi input manusia dan non manusia.
Bab ini menekankan pembahasan nya
mengenai bagaimana kemekanisme penentuan penggunaan faktor produksi, baik dari
sisi permintaan input ataupun penawaran output. Dengan membandingkan analisis
nya dengan analisis konfisional, bab ini memasukkan adanya unsur kemaslahatan
dan berkah dalam pertimbangan analisis permintaan maupun penawaran input.
B. Rumusan
Masalah
1
. Apa pengertian dari pasar input?
2.
Apa faktor-faktor produksi dari pasar input?
C. Tujuan
Untuk
mengetahui bagaimana proses pasar input, dan hal-hal apa saja yang dilakukan dalam
pasar input.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Permintaan Input
Permintaan terhadap input adalah
permittaan turunan (derived demand) bukan merupakan permintaan asli ( genuine
demand), yaitu permintaan yang tidak muncul dengan sendirinya ,namun akibat
adanya permintaan hasil produksi atua output. Sebagai ilustrasi, para konsumen
menginginkan roti, kemudian para produsen memproduksi roti. Untuk memproduksi
roti sesuian dengan permintaan konsumen diperlukan sejumlah input, misal nya
tenaga kerja, modal, dan bahan- bahan dari alam. Seberapa banyak dan dengan
kombinasi seperti apa input ini akan ditentukan dari seberapa banyak roti yang
diminta oleh konsumen.
1. Penentuan
Harga Input
Salah satu bahasan penting dari teori
produksi adalah bagimana menentukan harga dari input ini (factor pricing).
Penentuan harga input ini berkait dengan upaya pencapaian tujuan produsen,yaitu
memaksimumkan mashlahah. Dengan kata lain, masalah pokok dari factor pricing
ini adalah bagaimana menentukan harga dan kuantitas faktor-faktor produksi
sedemikian rupa sehingga produksi dapat menghasilkan tingkat mashlahah yang
maksimum. . Penentuan harga faktor produksi ada dua prinsip yaitu :
1.
Nilai
keadilan (justice)
2.
Pertimbangan
kelangkaan (scarcity)
2.
Pendekatan
Marginal Mashlahah dan Efficiency Inensity
`Salah satu pendekatan yang paling
populer dipergunakan untuk factor pricing ini,yaitu pendekatan produktivitas
marginal (marginal productivity). Dalam pengertian teknis, produk marginal dari
suatu faktor produksi adalah tambahan output yang dihasilkan akibat penambahan
sutu unit faktor produksi tertentu, di
mana faktor produksi lainnya tetap. Misalnya, produk marginal tenaga kerja
adalah tambahan output yang dihasilkan akibat penambahan satu unit tenaga
kerja, di mana faktor produksi lain tetap.
Begitu juga pengertian produksi marginal
modal yaitu penambahan output yang dihasilkan akibat penembahan satu unit modal
sementara faktor produksi lainnya konstan.begitulah seterusnya untuk setiap
faktor produksi.
3.
Hubungan
Antara Harga Input dan Permintaan Input
Ekspresi merupakan yang menunjukkan
hubungan antara harga input dan jumlah input yang diminta sekaligus hal ini
menunjukkan fungsi demand dari input.
B. Penawaran
Input
a.
Pendangan
Islam Tentang Input dan Kerja
Sejalan
dengan upaya untuk memaksimalkan mashlahaa dalam hal pengelolaan
input,seseorang dituntun untuk menggunakan setiap input yang ada dalam
kekuasaannya untuk mendapatkan mashlahah yag tertinggi.
Dalam pandangan islam kerja bukanlah
sekedar aktivitas yang bersifat duniawi,tetapi memiliki nilai transendensi.
Kerjaa merupakan sarana untuk mencari penghidupan serta untuk mensyukuri nikmat
Allah yang diberikan kepada mkhlukn nya. Kerja juga merupakan aktivitas yang
menjadikan manusia bernilai/berguna di mata Allah dan Rasul-Nya, serta di
masyarakat.
b.
Fungsi
Penawaran Input
Sebagai implikasi dari pandangan islamm
tentang kerja diatas, maka kerja adalah wajib (‘amal) bagi setiap orang muslim.
Islam mengajarkan manusia untuk mengalokasikan waktunya untuk keperluan kerja
ataupun bukan kerja untuk mendapatkan mashlahah.
Dalam islam, leisure tidak semestinya tidak semestinya dimaksimumkan sebagaimana
orakan mashlahah maksimum bagi
hidupnya. Ada tiga alternatif penggunaan waktu bagi seorang agen muslim.
a.
Alokasi waktu untuk kerja guna memperoleh upah.
b.
Alokasi untuk dirinya sendiri.
c.
Alokasi waktu minimal untuk mencukupi kemashlahatan minimum serta melaksanakan
ibadah wajib.
c.
Batas Penawaran Tenaga Kerja
Pernyataan yang selalu muncul berkaitan
dengan pengaruh upah terhadap tenaga kerja (jam) kerja yang ditawarkan adalah
beberapa jauh seseorang tenaga kerja akan tetap menambah jam kerjanya
seandainya upahnya terus mengalami kenaikan? Pernyataan ini terutama berkaitan
dengan adanya batasan jumlah waktu yang tersedia bagi masing tenega kerja yang
ada.
Jawaban mengenai hal ini sebenarnya
secara implisit sudah bisa dilhat dari ekspresi persamaan 9.27. Imterpletasi
dari persamaan itu adalah jumlah W p
semakin meningkat maka jumlah tambahan pada W
p semakin menurun, sesuai dengan hukum penurunan marginal mashlahah. Hal
inipun sebenar bisa dirasakan berdasar intuisi, yaitu bahwa ketika seseorang
tenaga kerja mengalami kenaikan upah secara terus menerus maka ketika jumlah
jam kerja W p masih rendah maka mereka akan meningkatkan W p. Dalam tahap ini dampak dari berlakunya hukum penurunan
marginal mashlahah masih belum begitu terasa. Namun, ketika upah terus naik dan
telah mencapai tingkat yang tinggi dan jumlah jam kerja, W p, yang ditawarkan sudah mencapai
jumlah yang tinggi pula, maka tampak dari berlakunya hukum penurunan marginal
maslahan sudah mulai mendominisasi, tambahan mamfaat yang diterima (dW p) terasa sudah sangat kecil.
Dalam tahap ini seseorang tenaga kerja akan
semakin merasakan bahwa waktu sisa yang dimiliki semakit menipis ketika proses
ini terus berjalan dan sisa waktu yang ada sudah tidak ada lagi,maka pada saatini
besarnya dW p sama dengan nol.
w Sl
wp
3. Penentuan Harga
Imput Non Manusia
3.1
Input Modal
Input
modal yang digunakan terutama ketika tidak mmenggunakan modalnya sendiri. Proses
akan mencari pembiayaan dari pihak lain misalnya melalui bank atau pasar modal.
Dalam ekonomi komvensional,konvensasi ini terutama berujud bunga, karenanya
bunga dapat disebut sebagai price of
kapital.
3.2 Sekilas Tentang Riba
Menurut
chapra (1985) riba secara bahasa ziyadah yang berarti tambahan (addition),
pertumbuhan (growth), naik (rise), membengkak (swell), dan bertambah
(increase), akan tetapi, tidak semua tambahan atau tumbuhan dikatogorikan riba.
Tambahan dalam riba ini ditentukan pada awal dengan suatu besaran yang tetap
atau tertentu, serta akan mengalami kenaikan yang berkaitan dengan waktu.
Pengertian riba secara teknis adalah pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara batin, baik dalam utang piutang maupun jual beli. Menurut Ibnu al-Arabi
Al-maliki dalam Kitapnya Ahkam Al-Quran riba adalah setiap tambahan yang
diambil tanpa adanya transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan
syariah.
3.3 Bentuk Kemitraan Usaha
Segala
bentuk kerja sama usaha diantara dua orang pihak atau lebih dalam keuangan
maupun kewirauusahaan secara umum dibahas oleh para ulama dengan istilah umum
mudharabah dan musyarakah atau syirkah.
·
Mudharabah
·
Musyarakah
(partnirship)
BA
B III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Input
merupakan setiap hal yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa.
Penghargaan terhadap input dipengaruhi oleh pandangan masyarakat mengenai input
tersebut. Pembagian input pada hakikatnya bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu
tenaga kerja dan non tenaga kerja. Permintaan input pada dasarnya merupakan
permintaan terutama yaitu dari permintaan komiditas. Jika permintaan komoditas
termotivasi oleh upaya maksimisasi maslahah, maka permintaan input ini pun
merupan turunan atas fungsi tersebut.
Dengan
kondisi berkah yang kosta dalam penggunaan input maka dengan semakin tingginya
harga input, maka akan semakin kecil jumlah input yang diminta, ceteris
paribus. Itulah hukum permintaan.
B. Saran
Sebaiknya input itu merupakan turunan rumah tangga
karena setiap orang akan mengalokasikan waktu yang ia miliki untuk tiga
aktivitas untuk berkerja ingin mendapatkan upah berkerja sediri dan ibadah
wajib.dengan rasio antara tambahan manfaat dan berkah dalam kerja akan
menurunkan minat untuk kerja.
No comments:
Post a Comment