BAB ll
PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini akan mengekplorasi preses
terbentuknya ouput dalam suatu perekonomian. karena pembahasan selama ini
bersifat mikro,sementara preses teebentuknya output adalah kajian yang
bersifatnya makro, maka disini kita akan menggunakan kerangka kerja dari
keseimbagan umum yang telah kita kembangkan dalam bab sebelumnya.
Sebagai
akibat dari usaha untuk melihat perekonomian secara makro,sementara pembahasa
selama ini bersifat mikro,maka dalam menangani hal tersebut diupayakan melalui
pendekatan agregasi.dari usaha melakukan
agregari inilah,maka muncul tema-tema permintaan agregasi,penawaran
agregat,dan keseimbangan agregat.
Dalam
pembahasa berikut ini proses pembetukan output akan dirunut melelui proses
penyediaan imput dan teknologo produksi.hasil sampingan dari proses
terbentuknya output ini adalah tingkat upaya yang selalu meyertai.meskipun
tingkat upaya ini merupakan hasil sampingan,namun hal tersebut sangat penting
untuk membantu menganalisis dan memprediksikan perilaku ekonomi dan elemen
–elemenya.
Dalam
pembahasan ini juga akan di bahas bagaimana pengaruh dari perubahan teknologi
terhadap output dan tingkat upah.Terakhir akan disajikan analisis mengenai
kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomi
A . Penawaran
Tenaga Kerja dan Input
Tenaga kerja
merupakan faktor utama dalam berproduksi. Bahkan banyak pemikiran yang
meyatakan bahwa tenaga merupakan satu –satunya faktor produksi.misalnya,
produksi suatu barang dengan menggunakan input bahan baku yang merupakan bahan
galian (tambang ).
Dalam kasus
yang lebih ekskrem, sekalipun tenaga kerja bisa disubtitusi oleh peralatan
ataupun robot namun hal ini tetap saja tidak bisa dilepaskan dari unsur tenaga
kerja yang menciptakan alat maupun robot tersebut.Dengan demikian,bisa
dikatakan bahwa semuanya bergantung pada tenaga kerja, oleh karenanya hal
tersebut telah menjadi dasar argumen untuk menentukan tenaga kerja sebagai
input utama dalam berproduksi
Dalam gambar
11.1. panel (a)merupakan barang yang diimpordari bab 9 yang menunjukkan
penawaran tenaga kerja. Untuk meyederhanakan, sumbu horizontal yanag aslinya di
bab 9 menunjukkan wor for pay (Wp) yang menunjukkan jumlah jam kerja untuk
memperoleh upah, disini di ubah menjadi tenaga kerja(Labor/L). perubahan ini
hanyalah perubahan istilah saja yang tidak megubah makna maupun intuisi ekonomi
yang terkandung.
Gambar 11.1Penawaran Tenaga Kerja
w SL
(a)
L
w SL
(b)
L
perintahkan untuk bekerja. Orang yang tidak bekerja akan m
Dari gambar 11.1 panel (a) di atas menunjukkan keseluruhan proses penawaran
tenaga kerja dalam suatu perekonomian .sementara panel (b) menunjukkan jumlah
maksimum tenaga kerja yang tersedia untuk melakukan kegiatan produksi dalam
suatu perekonomian. Bisa dikatakan bahwa panel (b) merupakan kasus khusus
dimana semua orang sudah bekerja, apa pun jenis pekerjaannya. Dalam analisis
selanjutnya nanti, kondisi yang akan dipakai adalah situasi yang
dipresentasikan dalam panel (b) di atas.hal ini mengigat bahwa dalam islam,
kerja adalah salah satu prinsip: bahwa setiap orang islam dimenempat dirinya
bergantung kepada orang lain, yang berarti menempatkan tangan mereka ‘’di
bawah’’ tangan – tangan orang lain.
W
SL
Y
(L= I(X,Y)
I=i(X,Y)
W Y
Q QL X
(a)
(b)
Gambar
11.2 menunjukkan proses tranformasi input tenaga kerja menjadi input yang
digunakan untuk produksi di seluruh perekonomian. Dalam kasus ini tenaga kerja
yang ada di pergunakan untuk memproduksi semua ouput yang ada.sebagai catatan
meskipun jumlah input yang ada sama,namum bisa menghasilkan ouput yang berbeda
pada satu titik pilihan (kombinasi) dengan yang lainnya.
B. penentuan ouput dan penawaran Agregat
Proses
penentuan ouputnya dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang dilakukan oleh
agen ekonomi dalam perekonomian.Dalam menentukan ouput dan jumlahnya,agen
ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya mashlahah yang ingin di punyai
dan ketersediaan inputyang akan dipakai untuk berproduksi yang darinya seorang
agen akan memperoleh mashlahah.
Panel (a) menunjukkan
proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha untuk menentukan ouput
beserta jumlahnya. Dari proses ini diperoleh hasil yang optimum,yaitu bahwa
jumlah barang x dan y yang harus diproduksi untuk memperoleh mashlahah yang
maksimum adalah sebesar x dan y.
Selanjutnya
panel (b) berusaha meyediakan satu wadah (agregasi) bagi kedua barang yang
jumlahnya sudah ditentukan melalui proses yang terjadi pada panel (a).Prose
yang ditempuh untk melakukan agregasi disini adalah cukup dengan menjumlahkan
unit dari kedunya.Dalam hal ini jumlah produksi total yang bisa di hasilkan
dalam perekonomian yang bersangkutan adalah sebesar (x + y ). Dengan demikian,
bisa dikatakan bahwa produksi atau penawaran agregat (AS) adalah sebesar (x +
y).Untuk memberikan gambaran yang ebih jelas dan spasifik, penawaran agregat
disini di gambarkan kembali menjadi satu grafik yang bisa dilihat dalam panel
(c).
x y
(a) (b)
l=i(X,Y)
x x
x
P AS
(c)
(x+y)
(X+Y)
C .Keseimbangan Pasar Ouput dan
Penawaran Agregat
1.Pemaknaan Pemekerjaan Penuh (Full
Employmen)
Pada seksi penawaran tenaga kerja di depan telah di singgung
bahwa dalam perekonomian islam jika setiap agen melaksanakan nilai – nilai
islam,maka akan didapati kondisi seluruhnya bekerja (full employment). Pada
situasi ini, setiap manusia yang ada telah bekerja sesuai dengan tuntutan
ajaran islam,apa pun pekerjaannya.Pengerti pemekerjaan penuh (full employemnt ) adalah ketika semua
orang telah bekerja untuk diri sendiri (Ws )mampu bekerja untuk memperoleh
upah/ gaji (Wp )
Titik kombinasi B ini belum sepenuhnya mengeksplorasi
potensi produksi yang ada karena masih ada kemungkinan untuk terus
meningkatkanproduksi barang x sehingga bisa diperoleh jumlah produksi agregat
(AS),yang terdiri dari jumlah produksi barang x dan barang Ydalam jumlah yang
lebih besar dalam perekonomian.pada titik kombinasi C pereknomian baru mampu
mengeksplorasi potensi produksi secara penuh.hal ini ditengarai oleh jumlah
produksi agregat (X +Y) pada titik kombinasi ini sebagai yang
tertinggi.pergerakan ke arah kanan maupun ke arah kiri dari titik Cini akan
menghasilkan jumlah penawaran agregat yang lebih kecil. Untk itu titik C
merupakan titik kombinasi yang menghasilkan ouput tertinggi.
Peningkatan harga
tenaga kerja, upah/gaji, akan menjadikan opportunity cost dari mereka yang bekja
untuk diri sendiri menjadi tinggi. Sebagai akibatnya akan terjadi perpindahan status
bekerja, dari bekerja untuk diri sendiri menjadi bekerja untuk memperoleh upah/gaji.Akibatnya
jumlah produk X menjadi meningkat,sementara jumlah ouput Y yang ditinggalkan (forego)
tidak sebanyak kenaikan produk X yang terjadi.
y1
y2
y3
P AS AS
AS
Q
D.
Keseimbangan Agregat
Keseimbangan yang tercapai di pasar
barang dan pasar tenaga kerja terjadi secara simultan. Mereka terkait satu
dengan yang lain dengan adanya interaksi di antara keduanya. Pada tingkat upah
ini produsen bisa menjual produknya dengan harga p. Pada tingkat harga ini
sudah tidak lagi terdapat kelebihan pasokan barang.
E . Efek
Perubahan Teknologi terhadap Keseimba
Agregat
1.Perubahan Teknologi yang Netral
Perubahan
teknologi yang netral produk adalah sejenis perubahan teknis yang terjadi
ketika suatu produksi dengan kondisi teknologi yang konstan.
2.perubahan Teknologi
Bias
Perubahan
teknologi bias adalah perubahan dalam produksi ketika teknologi produksinya
tertentu.Pengertian bias menunjukkan karakteristik perubahan teknis yang
membuat produksi suatu barang meningkat ketika produksi barang lain dan jumlah
input produksi adalah tertentu.
F. Efek Perubahan Teknologi pada Likuiditas
Hal ini adalah efek perubahan teknologi pada likuiditas atau
daya beli yang da dalam perekonomian.penembahan ini dimaksudkan untuk
mengetahui dinamika yang ada dalam proses perubahan teknologi.
G. Perubahan Teknologi
dan Keseimbangan Dinamik
Ketika terjadi perubahan teknologi,maka jumlah penawaran
agregat naik menjadi AS2.Harga yang terbentuk dalam
pasar barang cenderung turun.
Proses perubahan teknologi ini dalam
perekonomian terus terjadi seiring berjalan waktu, dengan dampak positif pada
tingkat ouput .Adapun tingkat hargadan pemekerjaan tetap berada pada tingkt
semula.
H . Efek Kebijakan
Pro-Efisiensi Pada harga Likuiditas
y BL
BL
x
Sekarang
anggap pemerintah megambil kebijakan yang mengarah kan pelaku usaha untuk
memproduksi barang yang lebih efisien, X, maka freferensi produksi akan
bergeser pada barang tersebut.pergeseran freferensi ini ditunjukkan oleh
perubahan kurva iso- mashalahah (lM)
yang di punyai para agen ekonomi dari lM1 ke lM2. Pergeseran ini mengakibatkan
perubahannya konfigurasi barang yang di produksi atau dikonsumsi dalam solusi
optimum dari titik A ke titik B.pada titik B ini, kombinasi barang yang di
produksi sekaligus di kosumsi adalah sebesar (X1+ Y1).
BAB 111
PENUTUP
A . Kesimpulan
akibat dari usaha untuk melihat perekonomian secara
makro,sementara pembahasa selama ini bersifat mikro, maka dalam menangani hal
tersebut diupayakan melalui pendekatan agregasi. dari usaha melakukan agregari inilah,maka muncul tema-tema permintaan
agregasi,penawaran agregat,dan keseimbangan agregat.
Jumlah ouput yang bisa di produksi secara agregat merupakan
hasil keseimbangan yang terjadi secara serentak atau si multan di pasar ouput
dan pasar tenaga kerja.
Karena islam mendorong setiap orang untuk bekerja, maka
penawaran tenaga kerja secara agregat adalah inelastis sempurna. Hal ini
membawa implakasi pada tenaga kerja muslim yang akan berusaha untuk selalu
bekerja, berapapun tingkat upah pasar yang berlaku.
Ouput agregat di hasilkan dari penjumlahan setiap ouput yang
di hasilkan oleh seluruh tenaga kerja yang bekrja.besarnya ouput agregat ini
tergantung pada tingkat efisiensi teknologi yang ada. Ouput agregat inilah yang di sebut penawaran
Agregrat.
Tingkat pemekerjaan penuh (full empleymen )adalah tingkat
Ouput yang di hasilkan oleh kombinasi imput di mana seluruh tenaga kerja di
pekerjakan. Tingkat pemekerjaan penuh ini diturun kan melalui peyeimbangan
antara kurva iso- imput danpenawara kerja.
Keseimbangan agregat diperoleh ketika jumlah agregat(AS)sama
dengan jumlah permintaan agregat(AD).proses ini terjadi secara simultan di
pasar barang dan pasar tenanga kerja.
Adanya perubahan teknolongi akan meningkat ouput
keseimbangan agregat.mekipun demikian,terdapat teknologi yang mampu mendorong
pertumbuhan output secara profesional (toknologi netral maupun teknologi yang
cendrung mendorong peningkatan prouduk jenis barang tertentu (teknologi bias )
No comments:
Post a Comment